Tim Tombo Ati (T2A) adalah lembaga yang didirikan dalam Penanganan Mental Spiritual bagi para Pengungsi korban merapi.

Senin, 15 November 2010

Bank BUMN Siap Hapus Utang UMKM Korban Merapi


VIVAnews - Sejumlah bank pelat merah seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mengaku siap menghapuskan utang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) korban letusan Gunung Merapi di Yogyakarta.

"BRI sudah siap untuk melakukan itu," kata Kepala Divisi Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis PT Bank Rakyat Indonesia, Irianto kepada VIVAnews di Jakarta.

Menurut Irianto, saat ini pihaknya sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang menanti payung hukum yang mengatur adanya penghapusan atau restrukturisasi utang maupun pinjaman UMKM korban erupsi Merapi. "Kita tunggu aturan dari BI (Bank Indonesia) dan Kementerian Keuangan," ujarnya.

Perseroan, ia menambahkan, sudah menyiapkan hal tersebut dalam Pencabutan Pencadangan Aktiva Produktif (PPAP) sesuai ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.

Tantri Wulandari, corporate secretary PT Bank Bukopin Tbk juga berpendapat, pihaknya siap melakukan penghapusan utang UMKM korban letusan Gunung Merapi.
Namun, saat ini kata dia, hal itu belum menjadi prioritas utama perseroan. Sebab, Bukopin sedang fokus pada bantuan agar korban-korban bencana tersebut bisa hidup. "Sekarang ini kita utamakan, bagaimana mereka bisa hidup, belum kepada bisnisnya," ujarnya.

Namun, Tantri menambahkan, pihaknya terus melakukan pendataan berapa banyak UMKM yang terkena korban Merapi, termasuk kantor cabang Bukopin dan nasib para karyawannya yang terkena musibah.

Sebelumnya, mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Anggito Abimanyu mengaku untuk mempercepat proses UMKM kembali lagi beroperasi sebaiknya pihak perbankan yang meminjamkan modalnya ke UMKM korban erupsi Merapi harus memberikan hapus tagih.

Menurutnya, hapus tagih ini tidak saja dari perbankan, namun banyak juga perusahaan BUMN yang memberikan pinjaman modal kepada para pelaku UMKM dengan program Corparate Social Responsibility (CSR) yang juga harus dikembalikan UMKM yang menerimanya.

"Yang dari BUMN juga banyak yang memberikan pinjaman modal dalam program CRS-nya. Berikanlah para UMKM ini hapus tagih agar saat mereka kembali dari pengungsian dan memulai usahanya tidak dikejar-kejar utang yang akhirnya justru membuat UMKM terpuruk," ujarnya

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi juga sependapat, untuk menolong sejumlah usaha kecil dan menengah di Yogyakarta dan daerah sekitarnya yang merugi, langkah yang perlu dilakukan di antaranya penghapusan utang di bank.

Sofjan mengakui, penghapusan utang sejumlah UKM di bank tersebut perlu dilakukan pemerintah karena UKM di Yogyakarta tidak termasuk dalam kategori pengusaha atau industri besar yang bisa cepat pulih setelah diterpa bencana. "Jadi, perlu dilakukan hapus utang dan suntik dana baru agar mereka bisa kembali bekerja," tuturnya.

Dia menambahkan, bila hal tersebut (penghapusan utang maupun penambahan modal) tidak ditempuh pemerintah, diperkirakan bakal mendorong meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia, khususnya Yogyakarta. "Kita tahu, meski industri di Yogya kecil atau hanya UKM tapi menyerap tenaga ribuan orang," kata Sofjan.

Jadi, Sofjan melanjutkan, sebaiknya setelah tanggap darurat diberlakukan pemeritah tetap menempuh langkah-langkah penghapusan utang dan suntik dana baru agar UKM atau industri kecil di Yogyakarta dan sekitarnya kembali bergairah. (sj)
• VIVAnews

sumber: http://bisnis.vivanews.com/news/read/188759-bank-bumn-siap-hapus-utang-umkm-korban-merapi


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More