KLATEN, KOMPAS.com - Para pengungsi korban letusan Gunung Merapi di berbagai tempat penampungan di Jawa Tengah kondisinya saat ini mulai stres, kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten Ronny Roekminto.
"Para pengungsi saat ini sudah terlihat gejala stres, secara fisik terlihat melamun, pandangan mata kosong, susah tidur, dan gelisah, padahal gejala itu sebelumnya tidak kelihatan dan untuk menangani masalah itu perlu adanya penanganan trauma," kata Ronny Roekminto, di Klaten, Sabtu (6/11/2010).
Dia mengatakan, gejala stres tersebut ada yang dirasakan warga mengungsi sejak Merapi meletus pertama Selasa (26/10/2010), tapi ada pula yang baru mulai Jumat (5/10/2010).
"Kami telah menghubungi beberapa rumah sakit jiwa yang ada di beberapa daerah untuk meminta bantuan tenaga medis yang bisa menangani masalah orang stres," katanya.
Data di Posko Pengungsian Merapi di kompleks perkantoran Pemerintah Kabupaten Klaten tercatat sebanyak 56.460 jiwa yang mengungsi tersebar di 12 kecamatan.
Pengungsi yang berada di kompleks perkantoran Pemerintah Kabupaten Klaten dan DPRD Klaten, tidur di bawah dengan alas seadanya, bahkan sampai ada yang berada di emper-emper kantor tersebut.
Mereka yang ditampung di Perkantoran Pemerintah Kabupaten Klaten dan gedung DPRD Klaten itu lebih dari 8.000 orang. Untuk makan dilayani satu dapur umum yang tenaganya bantuan dari PMI Kota Surabaya, Sragen, Wonogiri, dan PMI Solo. Masih diperlukan relawan untuk membantu memasak.
sumber : kompas.com
Sabtu, 6 November 2010 | 18:18 WIB
0 komentar:
Posting Komentar