Tim Tombo Ati (T2A) adalah lembaga yang didirikan dalam Penanganan Mental Spiritual bagi para Pengungsi korban merapi.

Jumat, 19 November 2010

Biar Ngungsi Tetep Hepi....

Di sore yang cerah kira- kira pukul 15.30 WIB, tim relawan tombo ati yang terdiri dari Saipul, Fajar, Ayek, Yanni, Ika, Icha dan saya berangkat menuju medan laga di masjid jami' Cebongan. Saya  mempersiapkan diri untuk menghadapi medan yang  berat (garis merah -kata si Ipul), saya yakin disana nanti saya akan menghadapi saudara-saudara dengan wajah bermuram durja, penuh duka dan nestapa. Pra keberangkatan ketika di rumah NAH! saya mulai mencoba memikirkan respon apa yang paling tepat bila ada ibu-ibu atau simbah-simbah bercerita tentang sapinya yang ludes di makan kambing (Wedhus Gembel). Mungkin saya hanya bisa diam sambil  memeluk beliau, atau mungkin juga saya akan berkata "mugi-mugi angsal ganti ingkang langkung sae saking Gusti Allah ingkang Maha Kuwaos" (semoga mendapat ganti yang lebih baik dari Allah SWT.red), dan masih ada beberapa model jawaban lagi yang sudah saya siapkan dan tersimpan dalam lemari penyimpan di otak saya tapi saya yakin nanti ketika disana bukan logika yang bicara tetapi hati.

Selain bagi pengungsi dewasa fokus Tim Tombo Ati juga ditujukan bagi anak- anak dan remaja. Sebenarnya tujuan kami berangkat pada sore itupun karena ada permintaan dari takmir masjid jami' untuk memberikan motivasi bagi para remaja yang tinggal di sekitar masjid, agar mereka dapat lebih perduli terhadap kondisi saudara -saudara mereka yang terkena musibah.

Tibalah kami di masjid jami'. Seorang bapak berwajah ramah datang menyambut kami, subhanallah padahal kami belum melakukan apapun tapi sambutan bapak tersebut sungguh membuat hati kami terharu. Begitu melangkahkan kaki ke dalam masjid saya sungguh kaget dan bertanya-tanya "dimanakah para remaja yang akan di beri motivasi? kok sepi?". Kami malah mendapati ada sekitar 15-20 anak duduk manis di pojokan. Usia mereka antara 4 - 15 tahun. Akhirnya acara yang tadinya ditujukan untuk remaja sekitar masjid di alihkan ke mental healing bagi adik-adik yang imut dan lucu. Hal yang membuat saya terkejut sekaligus senang adalah tidak ada satupun ciri yang mengindikasikan bahwa mental mereka terganggu. Mereka tetap ceria seperti anak-anak pada umumnya, bahkan mereka mengajari kami bernyanyi, mengajak kami tebak-tebakkan, dan main ular naga(siapa relawan- siapa korban?). Mereka juga sangat up-date tentang berita terbaru, saat itu Obama sedang datang ke Indonesia dan salah seorang anak bercanda " kemarin sebelum dateng ke Indonesia , Obama telephon aku dulu lho mba' ", lansung saja saya timpali " sebelum ke Jakarta, dia malah nyapu abu yang ada di rumahku" Geerrrr kamipun tertawa. Sungguh menyenangkan ada di tengah -tengah mereka, bencana sebesar inipun tak berhasil menodai hati mereka yang masih suci. Harapan dan do'a selalu mereka panjatkan. Prasangka baik terhadap keputusan Allah selalu di nomor satukan. Tertampar , itu yang saya rasakan. Mungkin kita yang sudah dewasa ini sebaiknya  berkaca pada anak-anak sesusia mereka tak ada sedikitpun prasangka yang mengganggu roda kehidupan mereka. Meskipun berada di pengungsian mereka tetap senang karena bisa mendapat saudara baru, ilmu baru, dan semangat baru. Tak ada keluh dari bibir mereka yang masih jauh dar dosa, ketika saya bertanya " gimana dek bobok bareng-bareng? desek-desekkan?" mereka menjawab " Anget mba'" subhanallah.

Saya juga sempat ngobrol dengan ibu-ibu yang ada disana, dan ternyata tidak ada yang menyinggung masalah sapi, alhamdulillah jawaban yang tadi saya simpan tidak jadi saya pakai =D. Beliau hanya berkata ingin segera pulang, kangen rumah katanya, sangat wajar menurut saya. Meskipun begitu beliau tetap semangat dan pasrah menghadapi ujian kenaikkan tingkat yang Allah ujikan pada beliau.

Maghribpun tiba. Lebih dari 50% pengungsi shalat berjamaah, termasuk adik-adik kecil yang cerdas dan ceria. Usai shalat beberapa jamaah membaca Qur'an dengan khusyuknya. Hati saya diliputi kedamaian, ternyata tempat ini tak semengerikan yang saya bayangkan, dan saya terlanjur jatuh hati pada saudara-saudara saya yang ada disini yang telah memberikan banyak pelajaran bagi saya. Mengajarkan bahwa Berpikir positif akan membuat kita selalu Hepi. (marQdheet)


1 komentar:

admin mengatakan...

subhanallah...smoga membawa kabaikan

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More