“Ada yang sudah pernah diminta ibunya untuk membeli beras? Kalau istilah Jawanya nempur…”Itulah yang pertama kali ditanyakan Mas Muhammad Fanni Rahman, salah satu Relawan Masjid Indonesia, saat menjadi pembicara tamu dalam Temu Keluarga Tombo Ati hari Jum’at (10/12) yang lalu.
“Nempur itu,” lanjut beliau, “awalnya kita beli beras. Kadang sampai di rumah ibu kita minta dipususi sisan (dicuci sekalian). Nah, saat mususi ini kadang kita menemukan kerikil-kerikil di antara beras yang kita beli. Tapi kalau kita mususi-nya nggak bener, ya bisa ikut dimasak. Trus ikut kita makan. Kalau sudah masuk mulut baru terasa. Baru makan nasi pulen, eh, ada kerikil yang ikut nyempil. Gimana rasanya, nggak nyaman kan?”
Begitu juga proses yang kita jalani sebagai relawan ini. Jangan sampai kita jadi kerikil di...