Tim Tombo Ati (T2A) adalah lembaga yang didirikan dalam Penanganan Mental Spiritual bagi para Pengungsi korban merapi.

Sabtu, 11 Desember 2010

Kerikil-Kerikil Kecil

“Ada yang sudah pernah diminta ibunya untuk membeli beras? Kalau istilah Jawanya nempur…”Itulah yang pertama kali ditanyakan Mas Muhammad Fanni Rahman, salah satu Relawan Masjid Indonesia, saat menjadi pembicara tamu dalam Temu Keluarga Tombo Ati hari Jum’at (10/12) yang lalu. “Nempur itu,” lanjut beliau, “awalnya kita beli beras. Kadang sampai di rumah ibu kita minta dipususi sisan (dicuci sekalian). Nah, saat mususi ini kadang kita menemukan kerikil-kerikil di antara beras yang kita beli. Tapi kalau kita mususi-nya nggak bener, ya bisa ikut dimasak. Trus ikut kita makan. Kalau sudah masuk mulut baru terasa. Baru makan nasi pulen, eh, ada kerikil yang ikut nyempil. Gimana rasanya, nggak nyaman kan?” Begitu juga proses yang kita jalani sebagai relawan ini. Jangan sampai kita jadi kerikil di...


Senin, 06 Desember 2010

Mencintai Penanda DosaDalam hidup, Allah sering menjumpakan kita dengan orang-orang yang membuat hati bergumam lirih, “Ah, surga masih jauh.” Pada banyak kejadian, ia diwakili oleh orang-orang penuh cahaya yang kilau keshalihannya kadang membuat kita harus memejam mata. Dalam tugas sebagai Relawan Masjid di seputar Merapi hari-hari ini, saya juga bersua dengan mereka-mereka itu. Ada suami-isteri niagawan kecil yang oleh tetangganya sering disebut si mabrur sebelum haji. Selidik saya menjawabkan, mereka yang menabung bertahun-tahun demi menjenguk rumah Allah itu, menarik uang simpanannya demi mencukupi kebutuhan pengungsi yang kelaparan dan kedinginan di pelupuk mata. “Kalau sudah rizqi kami”, ujar si suami dengan mata berkaca nan manusiawi, “Kami yakin insyaallah akan kesampaian juga jadi...


Minggu, 28 November 2010

Message from Mr. Fajar

Fajar Kurniawan Priatama mahasiswa Farmasi UII 2009 yang juga merupakan anggota inti Tim Tombo Ati berharap, bahwa relawan harus mempunyai komitmen, relawan harus mempunyai motivasi yang lebih fight, semangat tidak mudah luntur, dan punya nafas panjang (loh?-red). Dia juga berharap skill dari relawan menjadi lebih berkembang dan bisa melakukan komunikasi terapeutic lebih baik terhadap penyintas. Motivasi dari Mas Fajar ikut Tim Tombo Ati adalah ikut berusaha menyelamatkan akidah penyintas, ingin menempa diri agar lebih tenang menghadapi masalah sehingga bisa lebih bermanfaat untuk orang lain serta bisa mengaplikasikan ilmunya. "Enak, menyenangkan, dan penuh tantangan kalau menjadi relawan", dijawabnya pertanyaanku sembari tertawa. Pesen untuk temen-teman relawan, tetaplah semangat, jangan...


Pages 131234 »
Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More